Sabarbisa dimiliki oleh siapa saja, tapi yang membedakan antara sabar yang syar'i dengan yang lainnya adalah pendorongnya. Sabar yang dipuji sebagaimana dalam Al Quran dan Sunnah adalah sabar yang dilakukan karena Allah 'Azza wa Jalla. Sabar itu juga tidak mengeluh atas apa yang menimpa kita. Sungguh indah perkataan seorang penyair," Kau mengeluh kepada manusia, maka kau sedang mengadu kepada Ar-Rahim dan mengungkapkannya kepada yang tidak punya kasih sayang" KataBijak Sabar Islami KATAKU from katapilu.blogspot.com. 42 gambar kata kata bijak, kutipan, motivasi, nasihat, petuah imam syafii. Kata mutiara islam agar sabar dari nabi muhammad saw yaitu, " pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala ia marah." diibaratkan bahwa seseorang yang Sabarberarti: Tabah menjalani penderitaan dan nestapa ketika menghadapi berbagai kejadian yang sulit untuk dihadapi dan sulit untuk dihindari. Al-Qur`an telah memerintahkan kita secara gamblang untuk bersabar melalui ayat-ayatnya: "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar" (QS. al-Baqarah [2]: 45), dan "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian, kuatkanlah kesabaran Yaknibersabarlah dalam mendakwahi kaummu dengan kesabaran yang baik yang tidak ada sikap bosan di sana. Tetaplah di atas perintah Allah dan ajaklah manusia mentauhidkan-Nya dan janganlah menghalangimu untuk berdakwah sikap mereka tidak mau tunduk terhadap dakwahmu karena bersabar terhadapnya terdapat kebaikan yang besar. . sabar dengan kesabaran yang indah Hearts Fade Away by MyLifeThroughTheLens Tahanlah marah itu dengan sabar. Bak kata Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid , Teori memang mudah , praktikal nya? , kita sendiri yang sedang hadapi situasi tu yang tau’ Sabar itu indah. Beautiful. No suffer afflicts us beyond our capability. Hadap je segala ujian. Berjaya tu pun ujian, Kurang berjaya pun ujian. Kerana hidup ini memang ujian. Okay sekarang nak kongsi tazkirah yang dikongsikan dari a friend of mine. Tajuk dia ialah Fasobrun Jamil’, maksud Maka bersabarlah dengan sabar yang indah. Tazkirah ni dipetik dari seorang ustaz yang bagi tazkirah kat surau/masjid rumah kawan saya tu. I dont remember sangat detail tu. Okay ustaz tu kata ; Sabar ni ada dua kategori / jenis. First sabar yang macam biasa kita selalu buat. Macam, menahan perit suatu dugaan, sabar tahan marah , pendam perasaan , pendam rasa sakit. Tu sabar yang biasa. Tapi sabar yang kedua ni ialah Sabar dengan sabar yang indah. Orang yang dalam jenis ni, dia terima sesuatu musibah tu dengan rasa gembira. Macam dapat gula-gula atau lebih lagi dari itu xD dan dia menganggap, jika dia bersabar, Allah akan angkat darjat dia. Kemudian diceritakan ustaz tersebut tentang kisah Umar Abdul Aziz. Seorang tabi’in. Ketika itu anak Umar bin Abdul Aziz sedang nazak. Kemudian ketika anaknya menghampiri matinya, Umar berkata kepada anaknya, “Aku lebih gembira dengan keadaan aku yang sekarang ini berbanding didalam keadaan yang kamuanaknya sedang alami” . Dialog kat atas tu , sebenarnya bukannya maksud Umar suka anaknya mati. Tetapi sebab terlalu perit sakitnya, sebab tu dia cakap macam tu. Dia menahan dan bersabar dengan SABAR YANG INDAH Umar menganggap bahawa jika dia bersabar, Allah akan angkat darjat dia. Kemudian Umar memandang ke langit dan senyum. Kenapa dia senyum ? Haa sebab dia tahu syaitan suka akan manusia yang sedih tatkala menghadapi musibah. So , Umar pun senyum sebab taknak bagi syaitan gembira atas musibah yang menimpanya. Lepastu, anak Umar yang sedang nazak tu pulak berkata kepada Umar, “Jika engkau lebih gembira dengan keadaan kau sekarang, itu lebih baik…”. Okey, dialog anak Umar ni pulak menunjukkan yang dia ni anak yang sole , sebab walaupun dah nazak, nafas pun dah nak dekat hujung, tapi still nak menggembirakan bapanya. Ok the end anak die berkata kat umar..“jika kau lebih gembira keadaan kau yang sekarang berbanding keadaan aku.. itu lebih baik..” Ini menunjukkan yamg anak dia anak yang soleh Walaupun dah nazak, dia still nak menggembirakan bapanya ok the end Moga ada manfaat dari cerita diatas. Perumpaannya mudah je sebenarnya. Hidup ini ibarat ujian dan sabar tu kunci ataupun air minuman bekalan kita sepanjang ujian tu. Kena ada, kena bawa. Barulahh boleh keep calm. Wallahu’alam Artikel ini adalah perkongsian daripada Amirah Manan ke inbox akuislam. Semoga memberi manfaat kepada semua pembaca Sabar.. Yah, memang berbuat tak semudah berkata. Sabar memang sangat dibutuhkan dalam hidup di semua sisinya karena kehidupan kita di dunia ini tidak terlepas dari dua keadaan, nikmat dan dan musibah. Ketika kita tidak bersabar dalam menghadapi nikmat maka kita akan tenggelam di dalamnya, tidak bisa menjaga kewajiban dan memberikan nikmat tersebut kepada orang yang membutuhkannya. Dan ketika kita tidak bisa bersabar dalam menghadapi ujian maka kita akan akan mudah berputus asa atas takdir yang telah Allah Azza wa Jalla tetapkan atas diri-diri kita. Sabar adalah menahan jiwa dalam ketaatan, dan senantiasa menjaganya, memupuknya dengan keikhlasan dan menghiasinya dengan keilmuan. Ia adalah menahan diri dari segala kemaksiatan dan berdiri tegak melawan dorongan hawa nafsu. Ia adalah ridha dengan qadha dan qadar Allah Azza wa Jalla tanpa mengeluh. Allah Azza wa Jalla menyebutkan kata sabar dalam kitab-Nya yang mulia dalam 90 sekian tempat. Hal ini menunujukkan kewajibannya sabar. Demikian pula dalam As-Sunnah yang penuh dengan perintah untuk bersabar, diantaranya عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير, و ليس ذلك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له و إن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya, itu hanyalah didapatkan oleh seorang mukmin, ketika dia mendapatkan kebahagiaan, maka dia bersyukur, itulah kebaikan baginya. Dan jika dia mendapatkan keburukan, maka dia bersabar, itulah kebaikan baginya.” HR. Muslim. Secara umum, kesabaran itu adalah baik bagi orang yang beriman. Diantaranya adalah membersihkan barisan kaum muslimin dari pembual yang memakai pakaian orang yang beriman, yakni mereka yang berkata, “Kami bersama kalian.” Lantas ketika cobaan dan ujian menimpa salah seorang diantara mereka, maka menjadi lemah. Dengan adanya ujian, membuat merekakaum muslimin lebih matang, juga menjadikan mereka lebih kuat, serta mengangkat derajat orang-orang mereka. Sabar bisa dimiliki oleh siapa saja, tapi yang membedakan antara sabar yang syar’i dengan yang lainnya adalah pendorongnya. Sabar yang dipuji sebagaimana dalam Al Quran dan Sunnah adalah sabar yang dilakukan karena Allah Azza wa Jalla. Sabar itu juga tidak mengeluh atas apa yang menimpa kita. Sungguh indah perkataan seorang penyair,” Kau mengeluh kepada manusia, maka kau sedang mengadu kepada Ar-Rahim dan mengungkapkannya kepada yang tidak punya kasih sayang…” Ketahuilah wahai saudariku yang sejati dan teman yang akal manusia beragam di hadapan kesabaran, dengannya pun nampak hakikatnya mereka. Di mana kebanyakan diantara manusia memilih manisnya dunia fana walaupun dengan mengorbankan indahnya kehidupan abadi. Adapun orang yang memasang matanya, ia akan membuka tirai dan berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan di hari kemudian. Maka berdoalah untuk dirimu, wahai saudariku. Agar ia mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla kepada para kekasih-Nya dan orang-orang yang taat kepada-Nya, yakni kenikmatan yang abadi di surga-Nya. Kesabaran merupakan mantra di atas peti berharga.. Barangsiapa yang mengucapkannya ia mendapatkan harta simpanannya.. Hanya kepada Allah Azza wa Jalla kita memohon dan meminta.. By Ummu Hudzaifah “Sesungguhnya hanya mereka yang bersabarlah yang akan dicukupkan dengan pahala tanpa batas.” QS. Az-Zumar 10Oleh. Aya Ummu NajwaKontributor bersabarlah engkau Muhammad dengan kesabaran yang indah.” QS. Al-Ma’arij 5Imam Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa sabar yang indah adalah ketika kita tidak mengeluh, emosi, ataupun protes atas musibah yang sedang menimpa kita. Ulama yang lain mengatakan bahwa sabar yang indah adalah bahkan lingkungannya tidak mengetahui, bukan karena mereka tidak peka, melainkan karena kita yang sedang terkena musibah tidak mengumbar dan tidak cerita kepada siapa pun kecuali kepada kepada Allah, ia mengadukan segalanya. Sabar adalah menahan diri untuk tidak mengeluh kepada manusia atas musibah yang sedang menimpa. Terkecuali jika memang ada hajat, bisa jadi karena penyakitnya ia sampaikan kepada dokter untuk mencari obat, atau ia sampaikan kepada gurunya, ahli ilmu, ataupun ulama demi mencari solusi. Mungkin berat, tetapi ketika itu bisa dilalui, maka hidup kita akan merupakan sebuah kewajiban jika kita telah mengetahui bahwa bersabar itu ibadah. Para ulama menjelaskan bahwa sabar ada tiga “Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan atau kelalaian, sabar dalam mengerjakan ketaatan, khususnya amalan yang wajib, serta sabar dalam menghadapi musibah.”Bagaimana menjadi orang yang sabar? Tentunya dengan melatih diri kita agar bisa bersabar. Karena hidup adalah ujian yang tak akan pernah habis hingga ajal menjemput, maka latihan sabar ini pun harus kita lakukan sepanjang hidup kita. Baik dalam melaksanakan ketaatan, meninggalkan kemaksiatan, maupun menerima takdir yang menimpa, kita senantiasa membutuhkan kesabaran. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang bersabda dalam hadis Imam Bukhari “Dan siapa saja yang berupaya untuk sabar, niscaya Allah akan menganugerahkannya kesabaran.”Tak bisa dimungkiri, sebagai manusia kita pasti mempunyai emosi. Terlebih ketika saat-saat pertama terkena musibah, maka tak jarang perasaan sedih, marah, tak terima, kaget, dan sebagainya muncul dalam diri kita. Namun, kapankah sabar itu harus kita lakukan? Maka yang harus kita ingat adalah petuah mulia dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam hadis Imam Bukhari berikut “Sesungguhnya sabar itu pada entakan pertama ujian menimpa.”Sabar mempunyai kedudukan yang utama dan istimewa di hadapan Allah. Bahkan, kelak manusia yang masuk surga pun akan disambut pertama kali oleh para malaikat di depan gerbang pintu surga dengan ucapan “Selamat atas kesabaran kalian.” Dan Allah dalam surah Az-Zumar ayat 10 menegaskan bahwa, “Sesungguhnya hanya mereka yang bersabarlah yang akan dicukupkan dengan pahala tanpa batas.”Harus kita pahami bahwa cara Allah menyayangi kita adalah bukan dengan meringankan masalah kita, tetapi dengan menguatkan jiwa kita sehingga sehebat apa pun masalah yang sedang kita hadapi, kita bisa tetap bertahan dan tak menyerah. Cara Allah menyayangi kita pun bukan dengan mengurangi beban yang kita pikul, tetapi dengan mengokohkan pundak kita, sehingga kita mampu memikul amanah yang Allah berikan. Cara Allah menyayangi kita mungkin juga tidak dengan memudahkan jalan kita menuju sukses, tetapi dengan kesulitan yang kelak baru akan kita sadari bahwa kesulitan itu yang membuat makin tangguh dan istimewa. Bukan pula dengan mudahnya mendapatkan cinta dari manusia, tetapi dengan tajamnya lisan mereka sehingga kita tahu mana teman yang saleh, mana yang hanya akan menyeret kita ke hidup itu butuh masalah supaya kita punya kekuatan? Butuh pengorbanan agar kita tahu cara bekerja keras? Butuh air mata hingga kita tahu cara merendahkan hati? Bahkan, butuh celaan agar kita tahu bagaimana cara menghargai? Bahkan juga butuh tertawa supaya kita mengerti makna bersyukur? Hidup kita pun butuh senyuman supaya tahu bahwa kita punya cinta? Butuh orang lain agar tahu kita tidak sendiri. Yang terpenting adalah bahwa kita butuh Allah. Dialah yang selalu ada dan akan selalu ada di segala keadaan harus kita pahami bahwa ada beberapa luka yang tidak diciptakan untuk sembuh dan tidak pula untuk tetap ada. Jika ia berakhir dengan keikhlasan, maka ia akan lahir menjadi cahaya yang itu adalah hadiah terindah dari Allah. Yang harus kita lakukan hanyalah berbahagia pada takdir yang Allah tetapkan untuk kita dengan penerimaan yang tulus. Sungguh, mengajari hati kita untuk berbaik sangka itu sangat indah. Mengajari lisan kita untuk menahan setiap keluhan terhadap makhluk akan membuat kita lebih dekat kepada kita berkeluh kesah, maka takdir Allah masih akan tetap berjalan atas diri kita, sedangkan kita hanya mendapatkan dosa pada akhirnya. Akan tetapi, jika kita bersabar, maka takdir Allah pun masih akan berjalan kepada kita. Namun, sebaliknya kita mendapatkan pahala atas kesabaran Ath-Thabrani berkata bahwa barang siapa ditimpa ujian berupa kesulitan dan kesusahan, sedang ia menyembunyikannya dari manusia dan tidak suka mengeluh kepada mereka, maka Allah akan mengampuni dan merahmati orang bersabarlah wahai diri, untuk beribadah kepada Rabbmu, untuk melaksana kewajiban yang diwajibkan-Nya atasmu, untuk menahan segala keluh kesahmu dalam betapa berat ujianmu, dalam perihnya rasa dari mereka yang menzalimimu, dan juga untuk meraih segala keutamaan di baliknya yang dapat kaupetik di dunia maupun kelak di perlu mengumbar masalahmu kepada manusia. Cukuplah Allah sebagai pendengar setia. Bukankah kita diajarkan untuk berbicara yang memberi manfaat atau lebih baik diam. Sabda Rasulullah yang mulia telah mengingatkan kita. Dalam riwayat Imam Bukhari, Rasul tercinta bersabda “Dan siapa saja yang beriman kepada Allah juga hari akhir, hendaknya ia berkata dengan perkataan yang baik.”Terkadang diam adalah pilihan tepat daripada menjelaskan apa yang kita rasakan. Akan lebih menyakitkan ketika mereka hanya bisa mendengar, tetapi tak bisa mengerti, bukan?Akan lebih baik tersenyum dan diam. Anggap semuanya baik-baik saja daripada marah dan menangis. Cukuplah Allah sebagai saksi dan penguat. Bukankah manusia juga sama, mereka punya masalah, bukan?Sabar itu diam. Diam itu termasuk kesabaran. Orang yang banyak berbicara tak lebih wara’ daripada mereka yang diam, kecuali seorang alim yang berbicara dan diamnya mereka pada tempatnya. Mari mengingat nasihat Lukman Al-Hakim kepada anaknya “Wahai anakku, jika mereka berbangga dengan bagusnya pembicaraan mereka, maka berbanggalah dirimu dengan hebatnya diammu.”Kesabaran adalah pedang yang tidak akan pernah tumpul. Ia laksana tunggangan yang tidak akan pernah terpeleset. Kesabaran merupakan cahaya yang tidak akan pernah padam. Memang benar, kesabaran tidaklah semudah pengucapannya. Dengan demikian, Allah akan memberikan pahala yang besar untuk mereka yang bersabar. Makin besarnya ujian, makin besar pula pahala yang didapat, bukan? Maka, senantiasa mintalah pertolongan kepada Allah agar kita dapat menjadi orang-orang yang اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ،وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ“Dengan nama Allah yang menguasai diriku, hartaku, juga agamaku. Ya, Allah, ya, Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku atas semua yang Engkau takdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang telah Engkau tunda dan enggan menunda apa yang telah Engkau segerakan.” Doa ini di sebutkan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.Wallahu a’lam[]Photo PinterestDisclaimer adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. melakukan seleksi dan berhak menayagkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia Reading Kita mungkin pernah mendengar ungkapan Fa Shabrun Jamiilun, Sabar itu indah? Apakah benar dengan bersabar hidup kita akan indah? Dan bagaimana menjadikan hidup kita indah dengan bersabar? Nah, ungkapan fa shabrun jamiilun ini sebenarnya berasal dari Al-quran, lho. Setidaknya Allah SWT menjelaskan hal ini dalam 3 tempat, yaitu dalam Surah Yusuf 18 , 83 dan Surah Al Ma’arij 5. Allah SWT berfirman فَصَبۡرٌ جَمِيلٌ وَٱللهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ Maka bersabarlah yang terbaik bagiku. Dan hanya Allah yang dapat dimohon pertolongan-Nya mengenai apa-apa yang kamu ceriterakan itu.” Yusuf18 فَصَبۡرٌ جَمِيلٌ عَسَى ٱللهُ أَن يَأۡتِيَنِي بِهِمۡ جَمِيعًا إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ Maka tidak ada lagi bagiku kecuali kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah akan membawa mereka itu semua kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” Yusuf 83 فَٱصۡبِرۡ صَبۡرًا جَمِيلًا Maka bersabarlah dengan sabar yang baik. Al Ma’arij 5 Dua ayat pertama, yaitu surah Yusuf ayat 18 dan 83, menjelaskan mengenai kisah kesabaran yang ditunjukan oleh Nabi Yaqub as Ketika kehilangan putra yang paling beliau cintai. Sedangkan satu kalimat lainnya yang terdapat dalam surah Al-Ma’aarij ayat 5 yang menceritakan mengenai perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad ﷺ agar bersabar atas perilaku buruk yang diperlihatkan oleh kaum kafir Quraish yang senantiasa memperolok dakwahnya. Baca Juga Kunci Keberhasilan Hidup Adalah Meningkatkan Rasa Syukur Dan Sabar Tuhan-lah Tempat Bersandar Mu’miniin Jika kita mengalami masalah yang sulit dan kita butuh bahu untuk menangis, siapa yang akan lebih baik memberikan bahu tersebut? Jawabannya adalah Allah! Sebagai seorang mu’min tiada tempat yang paling baik untuk mengeluhkan masalah dan menyandarkan kehidupan kita selain pada Allah SWT, mengenai ini dalam surah Ali Imran ayat 174 disebutkan وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ Dan mereka berkata “Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung.” Ali Imran173 Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa, bagi seorang mukmin, setiap kesulitan, cobaan, bahkan perilaku buruk manusia, tidak menjadikan mereka takut, namun justru malah menambah keimanan mereka. فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنًا Tetapi hal itu menambah keimanan mereka [ Ali Imran 173 ] Allah juga berfirman dalam hadits qudsi, قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى الْمُؤْمِنَ فَلَمْ يَشْكُنِى إِلَى عُوَّادِهِ أَطْلَقْتُهُ مِنْ إِسَارِى ثُمَّ أَبْدَلْتُهُ لَحْمًا خَيْرًا مِنْ لَحْمِهِ وَدَمًا خَيْرًا مِنْ دَمِهِ ، ثُمَّ يَسْتَأْنِفُ الْعَمَلَ “Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Jika Aku Allah memberikan cobaan musibah kepada hamba-Ku yang beriman sedang ia tidak mengeluh kepada orang yang mengunjunginya maka Aku akan melepaskannya dari tahanan-Ku penyakit kemudian Aku gantikan dengan daging yang lebih baik dari dagingnya juga dengan darah yang lebih baik dari darahnya. Kemudian dia memulai amalnya bagaikan bayi yang baru lahir.” [HR. Al Hakim, shahih] Hd. Masih Mau’ud as bersabda Tidak ada kesulitan yang dapat menjadi sulit, dan tdak ada musibah yang dapat menjadi musibah, apabila seseorang menerapkan sikap istiqamah dan sabar, serta tawakal dan bertumpu sepenuhnya pada Allah Ta’ala….” Malfuzat, hlm. 274 Kita bisa meneladani kesabaran yang dimiliki para Nabi Allah SWT. Setiap Nabi memberi kesaksian dan mengajarkan kesabaran dalam kehidupan mereka, Hd. Masih Mau’ud as bersabda Seratus dua puluh empat ribu nabi memberikan kesaksian bahwa kesabaran itu pasti membawa ganjaran.” Malfuzat, jld. X, hlm. 89. Sebagai contoh kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Nabi Yaqub as. Bagaimana beliau hanya menggantungkan kesedihan dan bersandar pada Allah SWT, ketika kehilangan anak yang paling beliau cintai. Beliau as hanya mengatakan fa shabrun jamiilun. Alquran menuliskan keteladan beliau قَالَ إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ Ya’qub menjawab “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” [ Yusuf 86 ] Ketika Allah menempatkan kita dalam situasi apa pun, The best way yang bisa kita lakukan adalah lari kepada-Nya. Tunjukkan kesedihan dan mengadu hanya kepada-Nya, serta jangan berputus asa sebab berputus asa itu bukanlah sifat seorang muslim, sebagaimana Allah berfirman وَلَا تَاْيۡ‍َٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللهِ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡ‍َٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” Yusuf 87 Hadhrat Masih Mau’ud as menjelaskan bahwa salah satu syarat ketakwaan adalah meninggalkan perilaku tidak sabar dalam kehidupan. “Jadi, syarat dari takwa itu adalah, terapkanlah sampai akhir segala perintah [hukum] yang telah diberikan Allah Ta’ala, dan janganlah berlaku tidak sabar.” [Malfuzat, jld I, hlm. 23-24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897] Kemudian, kita juga bisa meneladani bagaimana Junjungan kita rasulullah ﷺ menerapkan kesabaran dalam kehidupan beliau termasuk juga kesabaran dalam menyebarkan ajaran Islam kepada bangsa arab pada masa itu. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda Dikarenakan Allah Ta’ala bermaksud menyempurnakan akhlak¬akhlak Rasulullah ﷺ. Oleh sebab itu, sebagian hidup beliau dilalui di Mekkah, dan sebagian lagi di Madinah. Rasulullah ﷺ. telah memperlihatkan tauladan sabar terhadap penderitaan-penderitaan besar yang ditimbulkan oleh para musuh di Mekkah. Dan walau pun mereka itu bersikap sangat keras, tetap saja beliau berlaku lembut dan penuh kasih sayang. Dan amanat yang beliau bawa dari Allah Ta’ala tetap saja beliau sampaikan kepada mereka. Kemudian, ketika beliau telah memperoleh kejayaan diMadinah, dan para musuh itu jugalah yang telah tertawan, dan dihadapkan kepada beliau, maka kebanyakan mereka telah diampuni oleh Rasulullah ﷺ. Walau pun beliau memiliki kekuatan untuk balas dendam, tetap saja beliau tidak melakukannya. [ Malfuzat, jld. VI, hlm. ] Said Qutb dalam tafsirnya fii-zhilalil Qur’an menafsirkan Shabrun Jamiil kesabaran yang baik sebagai kesabaran yang menenangkan, yang tidak disertai kemarahan, kegoncangan, dan keraguan terhadap kebenaran janji Allah. Kesabaran orang yang percaya kepada akibat yang bakal terjadi, yang ridha kepada kadar Allah, yang merasakan hikmah di balik ujian-Nya, selalu berhubungan dengan-Nya, dan mengharapkan pahala dari sisi-Nya pada setiap apa yang menimpa dirinya. Baca Juga Jadikan Sabar dan Sholat Sebagai Penolong Fa Shabrun Jamiilun, Kalimat Indah Yang Patut Kita Amalkan Berbagai masalah yang kita hadapi dalam kehidupan kadang membuat kita sedih, marah, ragu dan putus asa. Itu merupakan roda kehidupan. Tapi, sebagai orang yang beriman janganlah membuat kita meninggalkan Allah SWT. Apabila kita menerapkan kesabaran, Allah akan menjadikan kita sebagai orang-orang yang mendapat keberhasilan atau keberuntungan. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan tingkatkanlah kesabaran dan berjaga-jagalah serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh keberhasilan. Ali Imran 200 Rasulullah pernah menjelaskan dalam suatu hadis sahih, bahwa urusan orang mukmin seluruhnya baik. Apabila mendapatkan kenikmatan ia bersyukur, bila mendapatkan ujian ia bersabar. Sifat-sifat itu tidak terdapat pada selain orang mukmin. Oleh sebab itu, para nabi juga tidak luput mendapatkan ujian dari Allah SWT. Ujian itu bisa berupa kebaikan atau keburukan. Ketika diuji dengan kebaikan, para nabi bersyukur. Apabila diuji dengan keburukan, mereka bersabar. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” Muslim, no. 2999 Mujahid bin Jabir 642-722 M dalam tafsirnya mengatakan bahwa fa shabrun jamiilun, sabar yang baik ialah sabar yang tidak ada keluhannya. وَرَوَى هُشَيْم، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَحْيَى، عَنْ حبَّان بْنِ أَبِي جَبَلة قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنْ قَوْلِهِ {فَصَبْرٌ جَمِيلٌ} فَقَالَ "صَبْرٌ لَا شَكْوَى فِيهِ" Hasyim telah meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Yahya, dll bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya mengenai makna firman Allah dalam Surat Yusuf18, “maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku”. Maka beliau ﷺ bersabda, “Sabar yang baik ialah sabar yang tidak ada keluhannya.” Saat kita bersabar, Allah akan memberikan banyak hal. Pertama, keberkahan dan ampunan dari Allah. Kedua, kasih sayang dari Allah, seperti kemudahan dalam hidup dan kemudahan dalam ibadah. Orang-orang yang bersabar juga akan mendapat keuntungan besar. Semua rekayasa dan tipu daya dari orang-orang yang ingin mencelakakan kita, tidak akan membuahkan keberhasilan. Allah SWT berfirman وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ Dan orang-orang yang sabar mencari keridhaan Tuhan mereka, dan mendirikan shalat dan membelanjakan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan, dan menolak keburukan dengan kebaikan, bagi mereka itulah ada tempat kesudahan yang baik. Ar Ra’d 22 وَٱللهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Ali Imran146 Mengenai hal ini juga , Hd. Masih Mau’ud as bersabda “Setan memanggil ke arah keburukan, pelanggaran, hawa-nafsu, penumpahan darah, harapan sia-sia, keangkuhan dan kebanggaan, sementara Tuhan memanggil ke arah moral tinggi, kesabaran, menyatu dengan Tuhan, pengkhidmatan, ketulusan, keimanan dan keberhasilan. Manusia tegak di antara kedua daya-tarik ini Siapa yang fitratnya terberkati akan berlari ke arah Tuhan, dan dia melakukan ini meski pun kenyataannya ada ribuan ajakan dan daya-tarik dari setan. Orang semacam ini menemukan kepuasan dan kenikmatannya hanya pada Tuhan.” Malfuzat, jld. II, hlm. 169 Baca Juga Akar Keberanian Sejati Adalah Sabar Sabar Membuat Hidup Terasa Indah Mengenai kesabaran itu sendiri, sabar itu ada ada bermacam-macam, antara lain kesabaran untuk melaksanakan perintah Allah, sabar untuk menjauhi larangan Allah, dan kesabaran ketika menghadapi ujian. Diriwayat dari Ali bin Abi Thalib as bahwa Rasulullah ﷺ bersabda الصبر ثلاثة صبر عند المصيبة، وصبر على الطاعة، وصبر عن المعصية. فمن صبر على المصيبة حتّى يردّها بحسن عزائها كتب الله له ثلاث مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين السماء إلى الأرض. ومن صبر على الطاعة كتب الله له ستّ مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين تخوم الأرض إلى العرش. ومن صبر عن المعصية كتب الله له تسع مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين تخوم الأرض إلى منتهى العرش. “Sabar ada tiga sabar atas musibah, sabar dalam kepatuhan, sabar menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar atas musibah sampai melaluinya dengan dukacita yang baik maka Allah akan mencatatkan untuknya tiga ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Barangsiapa bersabar dalam kepatuhan maka Allah mencatatkan untuknya enam ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti dari tepian bumi hingga arasy. Dan barangsiapa bersabar menjauhi maksiat maka Allah mencatatkan untuknya sembilan ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti dari tepian bumi hingga ujung arasy.” Ushul Kafi, jilid 2, hal. 90, Kitab al-Iman wa al-Kufr, Bib al-Shabr, Hadits 15 Dalam menghadapi ujian Allah, terkadang manusia kurang sabar dan merasa apa yang ditimpakan sangat berat. Allah SWT berjanji bahwa orang sabar pasti akan diberikan kemenangan dan keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat. Kalau ingin berhasil dalam semua aspek kehidupan, selain harus banyak zikir, taat kepada Allah, dan mengukuhkan persatuan, juga harus bersabar. Orang yang sabar juga akan diberi balasan tanpa batas. وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berbuat baik. [ Hud 115 ] Ganjaran yang Allah SWT berikan kepada para Shabiriin seharusnya menjadikan kehidupan mereka menjadi indah. Kenapa demikan? Karena setiap jengkal kehidupannya selalu mendapat rahmat Allah SWT. Bisa kita bayangkan, ketika rahmat Allah SWT selalu berserta kita, kehidupan kita di dunia ini akan jauh lebih bermakna. Belum lagi dengan kesabaran tinggi yang kita miliki, kita tidak akan gundah ketika ditimpa masalah. Tidak juga akan gegabah ketika diliputi amarah. Keyakinan kita pada Allah, dan sabar yang sudah terasah dalam raga, menjadikan kita manusia-manusia yang tabah dan juga ramah. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda Ingatlah dengan pasti, antara akal dan emosi terdapat permusuhan yang berbahaya. Apabila emosi dan kemarahan timbul maka akal tidak akan dapat berdiri tegak. Namun orang yang berlaku sabar dan memperlihatkan suri teladan menahan diri, kepadanya dianugerahkan sebuah nur cahaya, yang darinya akal di dalam akal orang itu timbul suatu cahaya baru, kemudian dari nur itu akan timbul nur cahaya lain. Malfuzat, jld. III, hlm. 180. Beliau as juga bersabda Manusia selalu terburu nafsu tergesa-gesa. Ketika cobaan datang maka dengan melihatnya manusia langsung panik. Akibatnya adalah dalam hal duniawi dia tidak berhasil dan dalam hal ruhani pun dia gagal. Namun orang-orang yang bersabar, Allah Ta’ala menyertai mereka, dan atas diri mereka terdapat anugerah-anugerah serta kasih-sayang Allah. Malfuzat, jld. VI, hlm. .99 Maka dari itu, sebagaimana yang di ucapkan oleh Nabi Ya’qub as, fa shabrun Jamiilun maka bersabarlah yang terbaik bagiku, kita pun perlu menerapkan sabar ini dalam setiap aspek kehidupan kita, baik ketika mendapatkan cobaan hidup, atau ketika ada yang berbuat tidak baik. Hd. Masih Mau’ud as bersabda Ada dua kondisi bagi orang mukmin. Pertama, ketika dia beriman, maka baginya disediakan sebuah neraka berupa musibah-musibah. Dia terpaksa menetap untuk beberapa saat di dalamnya, dan kesabaran serta keteguhannya diuji. Dan ketika dia terbukti kokoh dalam hal itu, maka kondisi yang kedua adalah neraka tersebut akan diubah menjadi surga. Malfuzat, jld. VII, hlm. 127 Mari jadikan hidup kita lebih indah, yaitu kehidupan yang dilandasi dengan kesabaran, yang akan membuahkan surga bagi yang mengamalkannya. Fa shabrun jamiilun Baca Juga Sabar itu sehat

bersabarlah dengan sabar yang indah